JANGAN MALU UNTUK BERUBAH

Tidak ada komentar:
"Aku malu untuk berhijab, dulu rambutku kemana-mana"
"Aku malu untuk pergi ke masjid, setiap hari aku sholat dirumah"
"Aku malu untuk mengaji, bacaanku masih terbata-bata"
"Aku malu untuk sholat sunnah, sholat wajibku saja bolong2"
"Aku malu untuk menyebar kebaikan, semua orang sudah mengetahui aibku"
"Aku malu memakai gamis, nanti banyak yang bilang aku seperti ibu2 pengajian"
"Aku malu mengajak temanku sholat, nanti aku dibilang sok suci"
.
Sadarlah kalian, lebih baik kita malu saat hidup di dunia ketika berusaha melakukan kebaikan, daripada kita malu dihadapan Allah swt di akhirat akan dosa-dosa kita yang sangat banyak. .
.
Hayo mau menerima catatan amal dengan tangan kanan atau tangan kiri?


#itpjalanku
#mendukungITP


SIKSAAN BAGI PELAKU ZINA

Tidak ada komentar:
Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Al Qur'an:
"Dan janganlah kalian mendekai zina (pacaran); sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra: 32)
Mendekatinyapun di larang apalagi melakukannya, dan siapa yang dapat menjamin kita terhindar dari perbuatan zina jika kita sudah mendekatinya seperti pacaran! Sedangkan kita memiliki musuh yang paling pandai, yaitu setan yang selalu mendakwahkan perbuatan buruk guna menemaninya keneraka kelak.
Dan inilah siksaan siksaan bagi pelaku zina di Akhirat kelak:

1. Tidak Akan Diajak Bicara Oleh Allah Saat Hari Kiamat.
 Hukuman pertama yang akan diperoleh pelaku zina adalah mereka tidak akan diajak oleh Allah SWT saat hari kiamat kelak. Rasulullah SAW bersabda:
“Tiga orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan dilihat serta disucikan, pun bagi mereka adzab yang pedih; seorang tua yang berzina, raja yang pendusta, dan orang miskin yang congkak.” (Diriwayatkan Muslim, An-Nasa’i, dan Ibnu Mandah dari Abu Hurairah)

2. Kekal dalam Neraka
Abdullah bin Mas’ud ra berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah dosa yang paling besar di sisi Allah ta’ala?’ Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu.’ ‘Sungguh itu sangatlah besar. Lalu apa lagi?’ tanyaku kembali. Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu membunuh anakmu karena takut kelak ia makan bersamamu.’ ‘Lalu apa lagi,’ tanyaku lagi. Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu berzina dengan kekasih (maksudnya istri) tetanggamu.’ Maka Allah SWT menurunkan pembenaran dari sabda beliau dengan firman-Nya, “Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat.” (Al-Furgan: 68-70) [Diriwayatkan Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Hibban dengan lafal ini. Dan diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Ibnu Hibban, dan Ahmad, tanpa menyebut ayat ini]
Lihatlah, dari riwayat hadist di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Allah SWT telah menyertakan penyebutan perbuatan zina dengan istri tetangga masuk dalam dosa besar selain menyekutukan Allah dan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah SWT untuk dibunuh kecuali dengan alasan yang dibenarkan syara’.

3. Dijilat Api Neraka
lmam Bukhari meriwayatkan hadits tidur Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Samurah bin Jundub. Dalam hadits itu disebutkan bahwa beliau SAW didatangi oleh malaikat Jibril dan Mikail. Beliau berkisah, “Kami berangkat pergi sehingga sampai di suatu tempat semisal ‘tannur’ bagian atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya luas. Dari situ terdengar suara gaduh dan ribut-ribut. Kami menengoknya, ternyata di situ banyak laki-laki dan perempuan telanjang. Jika mereka dijilat api yang ada di bawahnya mereka melolong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya, ‘Wahai Jibril, siapakah mereka?’ Jibril menjawab, ‘Mereka adalah para pezina perempuan dan laki-laki. Itulah adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat.” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Ibnu Hibban, Ath-Thabrani, dan Ahmad, dalam hadist panjang dari Samurah).
Para ulama berkata, “Ini adalah hukuman bagi pezina perempuan dan laki-laki yang masih bujang, belum menikah di dunia. Jika sudah menikah walaupun baru sekali seumur hidup, maka hukuman bagi keduanya adalah dirajam dengan bebatuan sampai mati. Demikian pula telah ternaskan dalam hadits dari Nabi bahwasanya jika hukuman qishash ini belum dilaksanakan bagi keduanya di dunia dan keduanya mati dalam keadaan tidak bertaubat dari dosa zina itu, niscaya keduanya akan diadzab di neraka dengan cambuk api.”
Dalam kitab Zabur tertulis, “Sesungguhnya para pezina itu akan digantung pada kemaluan mereka di neraka dan akan disiksa dengan cambuk besi. Maka jika mereka melolong karena pedihnya cambukan, malaikat Zabaniyah berkata, ‘Ke mana suara ini ketika kamu tertawa-tawa, bersuka ria dan tidak merasa diawasi oleh Allah serta tidak malu kepada-Nya.’”

4. Ditempatkan di Pintu Neraka Paling Busuk Baunya
Tentang tafsir bahwa Jahannam itu ‘ia memiliki tujuh pintu‘ (Al-Hijr: 44), Atha’ berkata, “Pintu yang paling hebat panas dan sengatannya dan yang paling busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi para pezina yang berzina setelah mereka tahu keharamannya.”
Makhul ad-Dimasyqiy berkata, “Para penghuni neraka mencium bau busuk berkata, “Kami belum pernah mencium bau yang Iebih busuk dari bau ini’. Dijelaskan kepada mereka, ‘ltulah bau kemaluan para pezina.”
Ibnu Zaid, salah seorang imam dalam bidang tafsir berkata, “Sesungguhnya bau kemaluan para pezina itu benar-benar menyiksa para penghuni neraka.

#IndonesiaTanpaPacaran

Demikianlah siksaan amat pedih yang akan diperoleh pelaku zina pada hari pembalasan di akhirat kelak. Sungguh balasan yang amat pedih bagi orang-orang yang gemar melanggar larangan Allah subhanahu wata'ala.
Sebelum terlambat, marilah kita bertaubat Nasuha. Memohon ampun kepada sang pencipta, selagi waktu masih ada. Namun berjanjilah, jika tidak lagi mengulang kembali dosa mendekati zina apalagi melakukan zina.
Semoga kita tidak termasuk dalam golongan demikian.

PERBEDAAN KERUDUNG, JILBAB, DAN HIJAB BERDASARKAN AL-QURAN

Tidak ada komentar:
PERBEDAAN KERUDUNG, JILBAB, DAN HIJAB BERDASARKAN AL-QURAN

- Kerudung (khimar) : kain yang menutupi kepala, leher, dan dada

"Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain krudung kedadanya, dan janganlah menampakna perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki meraka, atau putera-putera saudara perempuan meraka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasannya dan mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."(Q.S AnNur:31)

- Jilbab (Jalabib) : pakaian/ gamis

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59)

-Hijab (hijaban) : kain pembatas (tabir)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada meraka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulallah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah." (QS. Al-Ahzab : 53)

Jadi, tidak semua Hijab adalah Jibab. Tetapi Jilbab sudah pasti Hijab 




 
back to top